Mesin Fotokopi: Pengertian, Sejarah, dan Prinsip Kerja

Mesin Fotokopi Pengertian Sejarah dan Prinsip Kerja

Siapakah yang tidak tahu mesin fotokopi? Hampir semua orang yang berada di perkantoran dan sekolahan tahu. Mesin fotokopi sangat membantu dalam pencetakan di dunia. Efisiensi sangat ditingkatkan dengan adanya mesin ini.

Definisi Mesin Fotokopi

‘Fotokopi’ berasal dari kata ‘foto’ dan ‘kopi’. Foto berarti cahaya, sedangkan kopi, berarti salinan. Secara harafiah, mesin fotokopi bisa diartikan menjadi alat penyalinan menggunakan cahaya. Teknik yang digunakan oleh mesin fotokopi disebut dengan ‘elektrofotografi’ atau biasa disebut ‘xerografi’. Teknik ini menggunakan tenaga listrik (elektro) dan cahaya (foto) dalam proses penyalinan kertas original. Chester Carlson adalah inventor (penemu) teknik ini.

Sejarah Mesin Fotokopi

Teknik xerografi dalam mesin fotokopi ditemukan oleh Chester Floyd Carlson pada tahun 1938. Ia memulai eksperimennya sejak 1934 dengan susah payah. Sejak tahun 1939 sampai dengan 1944, lebih dari 20 perusahaan menolak penemuan Carlson. Namun, pada akhirnya, penemuan Carlson menarik perhatian Battelle Memorial Institute dan perjanjian di atas kertas. Battelle Memorial Institute akhirnya memberi dukungan dalam pengembangan mesin fotokopi. Pada tahun 1947. Haloid Company — sekarang Xerox — ikut andil dalam pengembangan xerografi ciptaan Carlson. Akhirnya, pada tahun 1958, mesin fotokopi untuk kantor dikomersialkan.

Prinsip Kerja Mesin Fotokopi

Ada enam prinsip kerja mesin fotokopi: charge, expose, develop, transfer, fuse, dan clean.

Charge

Charge atau cas pada mesin fotokopi merupakan proses memberikan muatan listrik pada komponen fotokonduktif. Komponen fotokonduktif yang penghantarkan listrik adalah drum. Komponen ini adalah komponen terpenting dalam mesin fotokopi.

Expose

Expose atau penyingkapan adalah proses pencahayaan (mencahayakan) pada permukaan komponen fotokonduktif. Tulisan-tulisan atau gambar pada kertas original akan menghalangi cahaya yang menyinari permukaan komponen fotokonduktif, sehingga permukaan komponen fotokonduktif yang tidak terkena cahaya akan tetap memiliki muatan listrik, sedangkan bagian-bagian yang terkena cahaya akan dinetralkan.

Develop

Pada tahap develop, tinta bubuk atau toner yang bermuatan negatif akan menempel pada permukaan komponen fotokonduktif yang bermuatan positif.

Transfer

Kertas yang berikan muatan positif yang lebih kuat akan bergerak menuju area permukaan fotokonduktif, sehingga toner yang bermuatan negatif akan menempel pada kertas. Karena muatan positifnya lebih kuat dan besar, maka toner akan dengan mudah terikat oleh muatan positif pada kertas. Proses ini disebut juga transfer.

Fuse

Toner pada kertas belum menempel dengan pasti. Dalam proses fuse, toner akan dilelehkan dan bersatu dengan kertas dengan melewati sebuah rol. Oleh karena itu, kertas yang baru keluar dari mesin fotokopi akan terasa panas.

Clean

Permukaan fotokonduktif akan dibersihkan agar tidak mengotori kertas lainnya. Sisa toner pada kertas sebelumnya akan ditarik kembali. Proses terakhir ini disebut dengan clean.